Saung Ranggon
- Arief Arief
- Jan 2, 2019
- 2 min read

Tak banyak yang "mengetahui" itu kata yang mungkin pertama saya ucapakan, SAUNG RANGGON Begitulah masyarakat setempat mengenal tempat ini. Sebuah situs sejarah yang keberadannya mulai terlupakan oleh generasi nya.
Terletak di bibir Kawasan sebuah Industri besar di Kabupaten Bekasi, yang tepatnya berada di daerah Setu - Desa Cikedokan - Kabupaten Bekasi. Saung Ranggon merupakan sebuah situs sejarah dan cagar budaya yang sedikit sekali mempunyai catatan sejarah. Situs ini merupakan sebuah Rumah Panggung yang sangat mirip sekali dengan rumah - rumah panggung yang berada di Baduwi - Lebak Selatan.
Konon, sejarah yang tercatat bahwa Saung Ranggon merupakan tempat tinggal dari seorang pangeran dari keturunan Pangeran Jayakarta yang bernama Raden Rangga. Tidak ada yang dapat memastikan kapan pastinya tempat ini di bangun. Sejarah hanya mencatat bahwa bangunan ini dibuat pada sekitar antara abad ke 16 Masehi.
Struktur bangunan rumah panggung yang berukuran panjang 7,6 meter lebar 7,2 meter dan tinggi 2,5 meter (dari tanah) adalah merupakan tempat peristirahatan yang seluruh bangunan aslinya terbuat dari kayu dan tanpa memanfaatkan unsur paku sedikitpun dalam pembuatannya.
Tempat ini menjadi unik bukan hanya karena lamanya bangunan ini berdiri (+400th) namun lebih kepada sejarah yang terkandung didalamnya. Minimnya informasi yang ada menjadi keunikan tersendiri untuk ditelusuri dan dimaknai sebagai warisan sejarah yang ada di bumi Cikedokan.
Ada beberapa hal yang menjadi menarik pada Saung Ranggon ini diantaranya yaitu :
1. Wisata Religi.
Masyarakat setempat cukup "mengkramatkan" tempat ini, sehingga banyak sekali orang yang datang untuk berjiarah atau sekedar untuk mengingat akan keberadaan pangerang Rangga putra dari Pangeran Jayakarta. Namun bagi saya tempat ini menjadi sangat potensial jika dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat sebagai objek wisata religi yang dapat mendatangkan pendapatan bagi warga sekitar dan tentunya juga bagi Pemda setempat. Namun lagi-lagi tempat ini belum cukup mendapatkan perhatian yang lebih dari Pemda setempat, sekalipun Saung Ranggon ini sudah dimasukan kedalam kategori benda cagar budaya yang dilindungi.
2. Gratis
Yaaaaaaaa gratis, alias tidak berbayar. Tidak ada pungutan sama sekali ketika kita hendak berkunjung ketempat ini, tidak ada ticket masuk, free parking dan pokoknya siapa saja boleh datang tanpa perlu memikirkan biaya yang akan dikeluarkan.
3. Fasilitas Komplit.

Ternyata tempat ini bukan hanya sebuah situs saja tanpa fasilitas apapun, disini sudah ada rumah makan dan MCK yang sangat layak, jadi tidak ada istilah bakal susah cari tempat makan dan berteduh. selain tempat yang memang masih asri ternyata masyarakat setempat juga sangat arif dan bijak dalam menyediakan setiap kebutuhan bagi para pengunjung.

4. Menghidupkan Nilai Sejarah.
Inilah bagian terpenting, menghidupkan kembali nilai sejarah yang hampir terlupakan , kenapa ini menjadi sangat penting ? semua dikembalikan kepada kita semua bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai sejarahnya. Lalu kenapa tidak, kita sebagai generasi penerus menjaga dan menggali kembali nilai sejarah yang sudah lama sekali tak tersentuh.
Singkat cerita saung Ranggon adalah tempat sejarah dengan sejuta cerita dan sejarah yang masih samar terungkap, namun disinilah menariknya estetika yang tak ternilai harganya.
Buat traveler ini bisa menjadi tempat yang patut dikunjungi, apalagi kalo masih berada disekitaran Bekasi " ABONG ORA NYABA MAH" kata orang bekasi.
Mari, ceritakan, kenalkan, fahami dan lestarikan sejarah budaya bangsa kita. Indonesia Hebat jika mampu melestarikan peninggalan sejarahnya.
Terimakasih.
Penulis
Arief
Comments